Jember, – Kejaksaan Negeri Jember membuka kemungkinan penambahan tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan makan dan minum kegiatan Sosialisasi Rancangan Peraturan Daerah (Sosraperda) DPRD Jember.
Kepala Kejari Jember, Ichwan Effendi, menyebut tim penyidik tengah menelaah keterangan anggota dewan dan Panitia Lokakarya (Panlok) untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.
Usai menahan satu tersangka, SR, Kepala Kejari menjelaskan bahwa tim Pidana Khusus (Pidsus) telah memeriksa banyak anggota dewan.
Baca juga:SR Resmi Ditahan, Kejari Jember Lengkapi Daftar Lima Tersangka Kasus Korupsi Sosraperda DPRD
“Kalau anggota dewan saat diperiksa penyidikan dewan 80, Panlok sekitar 200-an. Hari ini saja yang diperiksa sekitar 60-an, campur DPRD dan Panlok,” kata Ichwan Effendi, Jumat (31/10/2025).
Ia menambahkan, penyidik masih menunggu hasil keterangan untuk menentukan apakah ada tersangka baru atau tidak. Tim auditor juga sedang menghitung potensi kerugian negara akibat kasus ini.
Baca juga:Dari Cinta ke Jeruji Besi, Kisah Yuanita dan Mantan Suami di Balik Korupsi Sosperda Jember
Sebelumnya, Dedi Dwi Setiawan, Wakil Ketua DPRD Jember, bersama mantan istrinya resmi ditahan sebagai tersangka dalam perkara ini.
Selain itu, Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Jember, Ivan Praditya Putra, menyebut beberapa saksi penting, termasuk mantan Ketua DPRD, dijadwalkan dipanggil kembali untuk dimintai keterangan.
“Pendalaman perkara ini menjadi bagian dari upaya mengungkap potensi kerugian negara yang diperkirakan mencapai Rp 5,6 miliar,” jelas Ivan.
Ia menegaskan, penyidikan tidak berhenti pada lima tersangka yang sudah ditetapkan. “Pendalaman penyidikan membuka kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah, sesuai fakta dan bukti baru yang kami temukan,” tambahnya.

 
 





 
  
  
  
  
 





Tinggalkan Balasan