Banjir lahar dingin yang melanda Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, berdampak pada 138 KK atau 512 jiwa. Meski delapan rumah dan satu warung rusak, serta dua rumah di Dusun Kebondeli Selatan terseret material, seluruh warga berhasil menyelamatkan diri. Evakuasi cepat dari aparat dan relawan menjadi faktor utama keselamatan warga.
Material lahar dingin juga menimbun tiga sepeda motor. Di Dusun Sumberlangsep dan Sumberkajar, 15 rumah dan satu masjid ikut terdampak. Tidak ada korban jiwa, sebuah bukti bahwa kesiapsiagaan dan koordinasi yang rapi mampu mencegah kerugian lebih besar.
Pos Pengamatan Gunung Sawur mencatat getaran banjir dengan amplitudo 4–40 mm. Getaran ini meningkatkan aliran di Kali Leprak dan Regoyo. Beberapa pemukiman sempat terisolasi, namun aparat dan relawan bergerak cepat membuka akses dalam waktu singkat.
Pemerintah desa bersama TNI–Polri, BPBD, dan relawan terus memantau aliran sungai dan membersihkan material. Mereka juga memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi. Sekda Lumajang, Agus Triyono, mengingatkan warga agar tetap disiplin dan waspada. “Kewaspadaan warga sangat penting. Laporkan kondisi darurat agar kami bisa merespons lebih cepat,” tegasnya.
Banjir ini juga mendorong masyarakat untuk memperkuat kesiapsiagaan mandiri. Desa-desa terdampak menyiapkan jalur evakuasi, posko darurat, dan tim relawan lokal yang siap siaga ketika hujan deras turun.
Agus Triyono menilai respons cepat semua pihak menunjukkan kekuatan solidaritas. “Aparat, relawan, dan warga bergerak serempak. Kerja sama itu berhasil menyelamatkan banyak nyawa,” ujarnya, Sabtu (6/12/2025).
Meski tantangan alam terus muncul, warga Sumberlangsep menunjukkan ketangguhan yang luar biasa. Dengan dukungan pemerintah dan koordinasi lintas instansi, potensi bencana dapat dideteksi lebih awal. Peristiwa ini mengingatkan bahwa keselamatan warga lahir dari disiplin, kepedulian, dan kerja sama seluruh elemen masyarakat.
Tinggalkan Balasan