Lumajang, – Di balik keindahan alam Dusun Sumberjeding, Desa Curahpetung, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, tersimpan kisah perjuangan penuh haru dari para peternak setempat yang berjuang keras demi masa depan mereka dan ternak kesayangan.
Setiap hari, para peternak harus menyeberangi sungai dengan arus deras dan kedalaman yang mencapai paha orang dewasa demi memberi makan ternak mereka.
Sungai yang membelah dusun ini menjadi satu-satunya akses menuju padang rumput subur di seberang sana, sumber penghasilan utama warga. Namun, perjalanan ini penuh risiko dan ketakutan.
Ibu Sari, seorang peternak muda, dengan mata berkaca-kaca menceritakan pengalamannya, “Kadang saya harus menggendong anak saya yang masih kecil saat menyeberang. Kami takut, tapi ternak harus diberi makan. Kalau tidak, bagaimana kami bisa bertahan?” ungkapnya dengan suara bergetar, Selasa (20/5/25).
Untuk mengatasi bahaya tersebut, warga Dusun Sumberjeding telah berupaya membangun jembatan sebagai penghubung yang aman.
Namun, cobaan silih berganti datang. Empat kali jembatan yang dibangun dengan susah payah hancur terbawa arus banjir deras saat musim hujan melanda.
Pak Hasan, peternak senior yang telah puluhan tahun menggeluti usaha ternaknya, mengatakan, Setiap kali jembatan itu hancur, kami merasa seperti kehilangan harapan. Tapi dirinya tidak pernah menyerah. Dirinya bersama peternak yang lain sangat bergantung pada pakan yang ada di seberang sungai.
“Tentunya saya bersama peternak yang lain harus nekat, meski banjir tetap sungai itu dilalui, kalau gak gitu, ternak saya akan kelaparan,” katanya.
Meski tanpa jembatan yang kokoh, para peternak tetap berani menyeberangi sungai yang berbahaya demi kelangsungan hidup ternak dan keluarga mereka. Arus air yang deras dan batu-batu licin menjadi tantangan besar, namun semangat mereka tak pernah pudar.
Cerita mereka bukan hanya tentang perjuangan fisik, tetapi juga tentang keteguhan hati, solidaritas, dan harapan yang terus menyala. “Saya percaya, suatu saat jembatan yang kuat akan terwujud, membawa kemudahan dan keamanan yang sangat kami dambakan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, jembatan ini merupakan akses penghubung antara Desa Curah Petung, Kecamatan Kedungjaang, dengan Desa Pajarakan, Kecamatan Randuagung, dan Desa Wonorejo, Kecamatan Kedungjajang.
Tinggalkan Balasan