Empat Kali Jembatan Hancur, Semangat Peternak Sumberjeding Tetap Kokoh Menyebrangi Sungai - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Daerah · 20 Mei 2025 10:43 WIB ·

Empat Kali Jembatan Hancur, Semangat Peternak Sumberjeding Tetap Kokoh Menyebrangi Sungai


 Empat Kali Jembatan Hancur, Semangat Peternak Sumberjeding Tetap Kokoh Menyebrangi Sungai Perbesar

Lumajang, – Di balik keindahan alam Dusun Sumberjeding, Desa Curahpetung, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, tersimpan kisah perjuangan penuh haru dari para peternak setempat yang berjuang keras demi masa depan mereka dan ternak kesayangan.

Setiap hari, para peternak harus menyeberangi sungai dengan arus deras dan kedalaman yang mencapai paha orang dewasa demi memberi makan ternak mereka.

Sungai yang membelah dusun ini menjadi satu-satunya akses menuju padang rumput subur di seberang sana, sumber penghasilan utama warga. Namun, perjalanan ini penuh risiko dan ketakutan.

Ibu Sari, seorang peternak muda, dengan mata berkaca-kaca menceritakan pengalamannya, “Kadang saya harus menggendong anak saya yang masih kecil saat menyeberang. Kami takut, tapi ternak harus diberi makan. Kalau tidak, bagaimana kami bisa bertahan?” ungkapnya dengan suara bergetar, Selasa (20/5/25).

Untuk mengatasi bahaya tersebut, warga Dusun Sumberjeding telah berupaya membangun jembatan sebagai penghubung yang aman.

Namun, cobaan silih berganti datang. Empat kali jembatan yang dibangun dengan susah payah hancur terbawa arus banjir deras saat musim hujan melanda.

Pak Hasan, peternak senior yang telah puluhan tahun menggeluti usaha ternaknya, mengatakan, Setiap kali jembatan itu hancur, kami merasa seperti kehilangan harapan. Tapi dirinya tidak pernah menyerah. Dirinya bersama peternak yang lain sangat bergantung pada pakan yang ada di seberang sungai.

“Tentunya saya bersama peternak yang lain harus nekat, meski banjir tetap sungai itu dilalui, kalau gak gitu, ternak saya akan kelaparan,” katanya.

Meski tanpa jembatan yang kokoh, para peternak tetap berani menyeberangi sungai yang berbahaya demi kelangsungan hidup ternak dan keluarga mereka. Arus air yang deras dan batu-batu licin menjadi tantangan besar, namun semangat mereka tak pernah pudar.

Cerita mereka bukan hanya tentang perjuangan fisik, tetapi juga tentang keteguhan hati, solidaritas, dan harapan yang terus menyala. “Saya percaya, suatu saat jembatan yang kuat akan terwujud, membawa kemudahan dan keamanan yang sangat kami dambakan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, jembatan ini merupakan akses penghubung antara Desa Curah Petung, Kecamatan Kedungjaang, dengan Desa Pajarakan, Kecamatan Randuagung, dan Desa Wonorejo, Kecamatan Kedungjajang.

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Temuan Hidrogen Peroksida di Lokasi Pengolahan Limbah Tambang Emas Picu Kekhawatiran Warga

17 November 2025 - 16:00 WIB

Pengelolahan Tambang Emas di Lumajang Tak Kantongi Izin

17 November 2025 - 15:55 WIB

Limbah Tambang Emas Resahkan Warga Pasirian Lumajang

17 November 2025 - 15:47 WIB

Ini 9 Pelanggaran yang Diburu dalam Operasi Zebra Semeru 2025

17 November 2025 - 15:33 WIB

Kadin Lumajang Genjot Transformasi Digital Demi Ciptakan Desa Berdaya Saing di Tengah Persaingan Global

16 November 2025 - 16:54 WIB

Jika Disetujui, UMK Lumajang 2026 Berpotensi Tembus Rp 2,6 Juta

16 November 2025 - 11:03 WIB

Trending di Ekonomi