Jakarta – Nama Bambang Wuryanto atau yang akrab disapa Bambang Pacul bukanlah sosok asing di dunia politik Indonesia. Politisi senior PDIP ini dikenal sebagai figur keras, tegas, sekaligus berpengaruh, terutama di Jawa Tengah yang selama ini menjadi basis utama partai banteng. Namun, karier politik Bambang Pacul mengalami babak baru setelah Bambang Pacul dicopot PDIP dari jabatan Ketua DPD Jawa Tengah.
Baca juga: Bambang Pacul Dicopot PDIP dari Ketua DPD Jawa Tengah, Dinamika Internal Menghangat
Karier Politik dan Julukan “Pacul”
Bambang Pacul lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah, dan meniti karier politiknya di PDI Perjuangan sejak lama. Ia dikenal memiliki jaringan kuat di Solo Raya, kawasan yang juga menjadi basis politik Presiden Joko Widodo. Julukan “Pacul” yang melekat padanya berasal dari gaya komunikasi khas Jawa yang blak-blakan dan apa adanya.
Karier politik Bambang menanjak ketika dipercaya menjadi anggota DPR RI. Di Senayan, ia pernah menjabat Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, posisi strategis yang mengatur mesin politik partai. Saat ini, Bambang masih menjabat sebagai Ketua Komisi III DPR RI, sebuah komisi yang membidangi hukum, HAM, dan keamanan.
Ketua DPD PDIP Jawa Tengah
Jabatan Ketua DPD PDIP Jawa Tengah yang diemban Bambang Pacul memperkuat posisinya di internal partai. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh kunci PDIP di daerah dengan kontribusi besar terhadap kemenangan partai di Jawa Tengah pada Pemilu 2019 maupun 2024.
Namun, gaya kepemimpinan Bambang yang lugas dan sering kontroversial kadang menimbulkan gesekan. Beberapa pernyataannya di media sempat menimbulkan polemik, termasuk soal dinamika internal PDIP maupun isu politik nasional.
Dicopot dari Jabatan Ketua DPD
Keputusan PDIP mencopot Bambang Pacul dari jabatan Ketua DPD Jawa Tengah diumumkan DPP PDIP dalam rapat internal. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari penyegaran organisasi jelang Pilkada serentak 2024.
“Pergantian ini murni untuk kepentingan partai. Jawa Tengah adalah jantung kekuatan PDIP sehingga konsolidasi harus diperkuat,” ujar Hasto.
Meski demikian, keputusan ini memunculkan spekulasi politik. Ada yang menilai pencopotan tersebut bukan sekadar penyegaran, tetapi juga strategi untuk meredam potensi friksi internal.
Masa Depan Politik Bambang Pacul
Meski kehilangan jabatan Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, karier politik Bambang Pacul di tingkat nasional belum usai. Posisinya sebagai Ketua Komisi III DPR RI masih menempatkannya sebagai tokoh penting di Senayan. Namun, pencopotan dari kursi Ketua DPD membuat peta kekuatannya di Jawa Tengah berpotensi berubah.
Kini, publik menunggu langkah politik selanjutnya dari Bambang Pacul. Apakah ia akan tetap loyal mengikuti arahan partai, atau muncul dinamika baru dalam perjalanan politiknya? Yang jelas, pencopotan Bambang Pacul oleh PDIP menjadi catatan penting dalam sejarah panjang sepak terjangnya di dunia politik Indonesia.
Karier Politik Bambang Pacul
1990-an: Mulai aktif di dunia politik dengan bergabung ke PDI, kemudian PDI Perjuangan setelah kongres partai.
2004: Terpilih menjadi anggota DPR RI dari dapil Jawa Tengah. Dari sini kiprahnya di tingkat nasional mulai dikenal luas.
2010-an: Makin berpengaruh di internal PDIP dan dipercaya menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP. Posisi ini menjadikannya salah satu tokoh strategis dalam mesin politik partai.
2019: Kembali terpilih menjadi anggota DPR RI dan mulai dikenal luas publik karena gaya komunikasinya yang lugas.
2020: Ditunjuk menjadi Ketua Komisi III DPR RI, komisi yang membidangi hukum, HAM, dan keamanan.
2021: Resmi menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, memperkuat pengaruhnya di basis utama banteng moncong putih.
2024: Masih menjabat anggota DPR RI dan Ketua Komisi III. Namun, DPP PDIP secara mengejutkan mencopot Bambang Pacul dari jabatan Ketua DPD Jawa Tengah dengan alasan penyegaran organisasi menjelang Pilkada serentak.
Tinggalkan Balasan