Lumajang, – Kasus penipuan bermodus bantuan sosial (bansos) yang dilakukan oleh pria bernama Sulasno (47), warga Desa Randuagung, ternyata tidak hanya menyasar warga Desa Pakel, Kecamatan Gucialit.
Warga dari desa lain seperti Gucialit dan Padang juga dilaporkan menjadi korban praktik serupa.
Hal ini diungkap langsung oleh Kepala Desa Pakel, Sampurno, yang menyebut bahwa Sulasno berkeliling dari desa ke desa, yang kurang memahami mekanisme resmi pendataan bantuan sosial.
Baca juga: Program SPPG Lumajang Layani 3.750 Siswa dan Ibu Hamil, Menu Disesuaikan Kebutuhan Gizi
“Korbannya bukan hanya di Pakel. Warga di Gucialit dan Padang juga sudah melapor jadi korban. Pelaku ini keliling cari orang-orang tua yang gampang dibujuk,” ungkap Sampurno, Selasa (26/8/25).
Baca juga: Tindak Tegas Pemerasan Kades, Bupati Lumajang: Kapolres Tidak Main-Main
Dalam aksinya, pelaku berpura-pura sebagai petugas Program Keluarga Harapan (PKH) yang sedang melakukan pendataan. Ia meminta dokumen pribadi seperti KTP dan KK, lalu memungut uang hingga Rp700 ribu per orang, dengan janji akan dimasukkan sebagai penerima bansos.
Yang mencurigakan, pelaku juga membawa tanda pengenal palsu berlogo Pemerintah Kabupaten Lumajang.
“Tanda pengenalnya palsu, bahkan nama di ID-nya beda. Dinas yang disebut juga sudah tidak ada di Lumajang,” imbuh Sampurno.
Aksi ini terbongkar setelah beberapa warga menyadari ada kejanggalan dan melaporkan ke aparat desa. Pelaku akhirnya diamankan warga, dan sempat mendapat amukan massa sebelum diserahkan ke pihak kepolisian.
Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro, menyatakan bahwa saat ini pelaku sudah diamankan dan dalam penyelidikan Satreskrim Polres Lumajang.
“Masih kami dalami,” jelasnya.
Tinggalkan Balasan