Jember, – Program Mlijo Cinta yang digagas Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Jember untuk mendukung pelaku UMKM berpotensi gagal terserap.
Dari total anggaran sebesar Rp 12,6 miliar, sebagian besar diperkirakan tidak bisa tersalurkan karena lemahnya perencanaan dan verifikasi data penerima.
Sorotan muncul dari Komisi B DPRD Jember dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopum) Jember pada Selasa (4/11/2025).
Ketua Komisi B, Candra Ary Fianto, menilai program yang seharusnya bermanfaat luas bagi pelaku usaha mikro justru dirancang tanpa persiapan matang.
Baca juga:Legislator Jember: Ketidakhadiran Kades Tanda Lemahnya Dukungan Terhadap Program Bupati
“Awalnya anggaran program hanya Rp 161 juta, namun mendadak membengkak hingga Rp 12,6 miliar. Kenaikan ini tidak disertai kesiapan data dan rencana teknis yang jelas,” kata Candra, Jumat (7/11/2025).
Dari target awal 2.800 penerima, jumlah UMKM yang diverifikasi melalui Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DT SENT) menyusut drastis menjadi 1.282 UMKM.
Baca juga: BPJS Kesehatan Jember Perketat Pengawasan Klaim, Tiga RS Kembalikan Dana Hasil Fraud
Hal ini membuat realisasi serapan anggaran Diskopum baru mencapai 23 persen.
Candra menegaskan, penyusunan program tanpa basis data valid berpotensi membuat anggaran publik tidak tepat sasaran.
“Kasus ini menjadi pelajaran penting menjelang pembahasan APBD 2026. Kami akan lebih selektif mengawal program agar tidak gagal hanya karena salah perencanaan,” tegasnya.
Selain itu, meskipun pemenang lelang sudah ditetapkan, kontrak program belum bisa diteken karena jumlah penerima belum final.
Diskopum pun harus meminta rekomendasi dari LKPP untuk memastikan langkah administrasi yang benar, termasuk adendum kontrak agar sesuai dengan jumlah penerima yang sudah diverifikasi.
Tinggalkan Balasan