Surabaya, – Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono, menempati posisi teratas dalam proses penjaringan calon Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya. Dalam tahapan awal yang melibatkan Pengurus Anak Cabang (PAC), Adi berhasil mengantongi 20 suara, mengungguli nama-nama lain yang juga masuk dalam bursa calon ketua.
Dukungan mayoritas PAC ini memperlihatkan masih kuatnya kepercayaan akar rumput partai terhadap kepemimpinan Adi. Ia dikenal sebagai sosok yang aktif dalam konsolidasi dan komunikasi politik, serta memiliki rekam jejak panjang di struktur partai.
Namun, seperti diketahui, proses pemilihan Ketua DPC PDI Perjuangan tidak hanya berhenti di penjaringan PAC. Setelah ini, hasil penjaringan akan dibawa ke tingkat DPC, kemudian ke DPD, sebelum akhirnya diputuskan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan. DPP memegang hak prerogatif penuh dalam penetapan ketua DPC, terlepas dari hasil penjaringan awal.
“Kita patut bersyukur atas kepercayaan teman-teman PAC. Tapi kita juga sadar, proses masih panjang. Ini baru awal, dan tentu saja kami tetap menunggu arahan serta keputusan dari DPP,” kata Adi singkat usai proses penjaringan.
Baca juga: Karier Politik Bambang Pacul hingga Dicopot PDIP dari Ketua DPD Jawa Tengah
Di bawah Adi, muncul beberapa nama lain dengan dukungan signifikan. Eri Irawan memperoleh 16 suara, diikuti Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, yang mengantongi 15 suara. Nama-nama lainnya seperti Budi Leksono dan Syaifuddin Zuhri masing-masing mendapat 7 suara, sementara Purwadi dan Yordan Batara Goa memperoleh 4 suara.
Nama Armuji disebut sebagai pesaing potensial. Selain menjabat Wakil Wali Kota, ia juga memiliki pengalaman panjang di legislatif dan struktural partai. Beberapa kalangan internal menyebut, Armuji memiliki daya tarik tersendiri di mata DPP, mengingat pernah menjadi Sekretaris DPC dan Ketua DPRD dua periode.
Baca juga: Pronojiwo Bidik PAD Rp1 Miliar per Bulan, Wisata Tumpak Sewu Jadi Pemantik Ekonomi Lumajang
“Kita melihat dinamika ini sebagai hal positif. Banyak kader potensial, dan semua memiliki kontribusi masing-masing bagi partai,” ujar seorang kader senior DPC yang enggan disebut namanya.
Sementara itu, tantangan berat tengah dihadapi PDI Perjuangan Surabaya setelah penurunan perolehan kursi legislatif dalam Pemilu 2024. Maka dari itu, figur Ketua DPC yang baru diharapkan tidak hanya mampu memimpin internal partai, tapi juga mampu mengembalikan kepercayaan publik dan meraih kembali suara pada Pemilu 2029.
Sekretaris TMP Surabaya, Setiawan, menilai bahwa siapa pun yang nantinya ditunjuk oleh DPP, harus memiliki visi konsolidasi dan elektabilitas jangka panjang.
“Bukan hanya penguasaan struktural yang dibutuhkan, tapi juga kemampuan membaca medan politik ke depan. Ketua DPC harus bisa menjadi lokomotif kemenangan 2029,” tegasnya.
Untuk diketahui, proses penjaringan calon Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya terus menjadi sorotan, terutama setelah Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono, mengantongi dukungan terbanyak dari Pengurus Anak Cabang (PAC). Meski demikian, dominasi suara di tingkat akar rumput tidak serta merta menjamin jabatan Ketua DPC akan jatuh ke tangannya.
Dalam penjaringan yang melibatkan seluruh PAC se-Kota Surabaya, Adi meraih 20 suara dan berada di urutan teratas. Posisi selanjutnya ditempati Eri Irawan dengan 16 suara, disusul oleh Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, yang memperoleh 15 suara.
Meski unggul secara kuantitatif, keputusan akhir soal siapa yang akan ditetapkan sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya sepenuhnya berada di tangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Hal ini merujuk pada mekanisme internal partai yang memberi hak prerogatif penuh kepada DPP dalam memilih figur yang dianggap paling tepat, baik secara ideologis, strategis, maupun elektoral.
Tinggalkan Balasan