Lumajang, – Erupsi dahsyat Gunung Semeru pada Desember 2021 meninggalkan luka mendalam bagi sektor pertanian di Lumajang.
Kerusakan parah pada empat dam utama yang menjadi sumber irigasi bagi ribuan hektar sawah menyebabkan kekeringan berkepanjangan dan menurunnya hasil panen secara signifikan.
Namun, di balik tantangan berat tersebut, Bupati Lumajang, Indah Amperawati, akan segera memperbaiki infrastruktur vital tersebut untuk memulihkan kehidupan petani.
Setidaknya, sebanyak 2.165 hektar sawah yang mengandalkan Dam Kelerek, Dam Lubang Kiri, dan dua dam lainnya mengalami kekeringan akibat rusaknya sistem irigasi.
Kondisi ini mengancam ketahanan pangan lokal dan kesejahteraan petani yang menggantungkan hidupnya pada hasil pertanian.
Menanggapi situasi ini, Bupati Indah secara aktif melakukan komunikasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mempercepat perbaikan dam-dam tersebut.
“Saya bolak-balik ke Pak Menteri PUPR memohon supaya Dam Kelerek, Dam Lubang Kiri, dan dua dam lainnya segera diperbaiki. Kita tidak bisa membiarkan ini berlarut-larut bertahun-tahun,” katanya, Jumat (13/6/25).
Bupati Lumajang yang akrab disapa Bunda Indah menekankan kerusakan ini sudah berlangsung selama empat tahun dan pemulihan lahan yang kering dan rusak membutuhkan waktu yang tidak singkat.
“Jika perbaikan terus tertunda, pemulihan lahan akan semakin sulit karena tanah yang kering bertahun-tahun membutuhkan waktu lama untuk kembali subur,” ujarnya.
Kabar baik datang dari Menteri PUPR yang telah menyatakan kesiapan untuk memulai pengerjaan perbaikan pada tahun depan.
“Alhamdulillah Pak Menteri sudah oke. Beliau siap mulai pengerjaan perbaikan tahun depan,” lanjut Bunda Indah dengan penuh harap.
Perbaikan dam-dam utama ini sangat dinantikan oleh petani yang selama ini bergantung pada pasokan air dari infrastruktur tersebut.
“Insya Allah, tahun depan sudah dikerjakan. Petani-petani sangat senang mendengar kabar ini,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan