Lumajang, – Di tengah keterbatasan akses dan sarana, pemeriksaan kehamilan menjadi barang langka bagi ibu-ibu di Dusun Bakah, Desa Sawaran Lor, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang. Namun lewat program “Dokter Muter”, ibu hamil di pelosok kini tak lagi risau menunggu kepastian kesehatan janin mereka.
Sulistiawati (30), tengah hamil tujuh bulan ketika mobil layanan kesehatan bergerak memasuki dusunnya. Jalan sempit dan tanpa aspal yang biasa ia lewati menuju Puskesmas kini tak perlu lagi ia tempuh. Sebab, kali ini, layanan kesehatan yang datang menjemputnya.
“Biasanya susah periksa kandungan, harus naik ojek dua kali, jalannya juga rusak. Tapi sekarang bisa USG langsung di sini, di dekat rumah. Juga dikasih obat sama vitamin gratis,” katanya, Kamis (3/7/2025).
Dusun Bakah berada di kaki Gunung Semeru, dengan jarak 12 kilometer dari fasilitas kesehatan terdekat. Untuk ibu hamil seperti Sulistiawati, kondisi jalan yang terjal dan minim transportasi menjadi tantangan tersendiri. Tak jarang, mereka memilih tidak memeriksakan kandungan hingga mendekati waktu melahirkan.
Hari itu, Sulistiawati dan beberapa ibu hamil lainnya mendapatkan pemeriksaan lengkap: tekanan darah, tinggi fundus, posisi janin, hingga detak jantung bayi dalam kandungan. Semua dilakukan di bawah tenda sederhana di tengah lapangan, dengan peralatan medis yang dibawa dari mobil “Dokter Muter”.
“Setiap kunjungan kami bawa alat USG portabel. Ini penting agar ibu-ibu hamil di pelosok tidak ketinggalan deteksi dini komplikasi kehamilan seperti preeklamsia atau kehamilan risiko tinggi lainnya,” tambah Marfuah.
Selain USG, ibu hamil juga diberikan edukasi gizi, imunisasi, hingga paket makanan tambahan jika diperlukan. Petugas kesehatan juga mencatat dan memantau kehamilan secara berkala agar bisa dirujuk lebih awal bila ada masalah serius.
Program Dokter Muter bukan hanya menyelamatkan nyawa ibu dan bayi, tetapi juga memberi rasa aman yang selama ini dirindukan masyarakat pedesaan. Bagi Sulistiawati, satu kunjungan ini sudah cukup meyakinkan bahwa ia dan bayinya dalam kondisi sehat.
“Jadi lebih tenang. Tahu posisi bayi, tahu kesehatannya. Kalau bisa, seminggu sekali ada begini,” ucapnya pelan.
Program ‘Dokter Muter’ yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten Lumajang menjadi jawaban atas tantangan tersebut. Dengan kendaraan khusus yang dilengkapi alat medis, tim kesehatan keliling menyambangi desa-desa terpencil secara rutin, membawa layanan yang sebelumnya hanya tersedia di puskesmas atau rumah sakit.
“Pemeriksaan USG penting untuk pantau kondisi janin, apalagi di trimester akhir. Tapi banyak ibu hamil di sini yang belum pernah USG karena jauh dari faskes,” ujar Marfuah, Ketua Tim Pokja Pelayanan Kesehatan Primer Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Lumajang.
Tinggalkan Balasan