Ekonomi Lumajang dan Kesejahteraan Masyarakat - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Bunda Indah: Kesejahteraan Rakyat Lahir dari Ekonomi yang Terkendali dan Berakar dari Kekuatan Lokal Bupati Lumajang Hadiri Temu Lapang Petani Tembakau di Tempeh Tengah Taman Bunga Puspa Adi Warna: Warna Baru dari Lereng Semeru Lumajang Sejak Berganti Nama, Stasiun Lumajang Catat Lonjakan Penumpang 40 Persen Pemkab Lumajang Siapkan Lelang Selokambang, Dorong Investasi dan Pemberdayaan Warga

Daerah · 18 Okt 2025 16:16 WIB ·

Bunda Indah: Kesejahteraan Rakyat Lahir dari Ekonomi yang Terkendali dan Berakar dari Kekuatan Lokal


 Bunda Indah: Kesejahteraan Rakyat Lahir dari Ekonomi yang Terkendali dan Berakar dari Kekuatan Lokal Perbesar

Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) menegaskan bahwa kesejahteraan masyarakat hanya akan terwujud jika ekonomi daerah terkendali, tumbuh kolaboratif, dan berpijak pada kekuatan lokal.

Pesan tersebut menjadi ruh utama dalam kegiatan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah (TP2ED) Kabupaten Lumajang yang berlangsung di Ballroom Hotel Aston Inn, Kamis (16/10/2025).

Kegiatan dengan tema “Memperkuat Kolaborasi Pengendalian Inflasi dan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan” ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jember, serta pimpinan perangkat daerah terkait.

Inflasi Terkendali, Ekonomi Daerah Stabil

Dalam arahannya, Bunda Indah menegaskan bahwa pengendalian inflasi dan percepatan ekonomi bukan hanya urusan teknis pemerintahan. Menurutnya, hal itu merupakan tanggung jawab moral agar setiap kebijakan ekonomi bermuara pada kesejahteraan rakyat.

“Kesejahteraan rakyat lahir dari ekonomi yang terkendali, tumbuh dari kolaborasi, dan berakar dari kekuatan lokal. Karena itu, kita tidak bisa bekerja sendiri. Pengendalian inflasi, penguatan ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat harus berjalan beriringan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bunda Indah menjelaskan bahwa menjaga inflasi berarti menjaga kestabilan hidup masyarakat. Harga kebutuhan pokok yang stabil memastikan daya beli warga tetap kuat, sehingga roda ekonomi daerah terus berputar.

Ia juga menambahkan bahwa TPID Lumajang aktif memantau perkembangan harga, ketersediaan stok pangan, dan distribusi barang, terutama menjelang musim panen serta akhir tahun.

“Ketika harga stabil, masyarakat hidup tenang. Dan ketenangan itulah fondasi utama bagi tumbuhnya ekonomi yang sehat,” ujar Bunda Indah.

Sinergi Lintas Sektor Jadi Kunci Pertumbuhan

Selain itu, Bunda Indah menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak mungkin terjadi tanpa kolaborasi lintas sektor. Pemerintah daerah, dunia usaha, lembaga keuangan, dan masyarakat harus melangkah dalam satu arah kebijakan yang berpihak pada rakyat.

Melalui TP2ED, Pemkab Lumajang terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak. Langkah ini dilakukan untuk mendorong sektor unggulan daerah, mulai dari pertanian berkelanjutan, pariwisata berbasis masyarakat, hingga percepatan transformasi digital.

“Ekonomi daerah akan kuat ketika setiap pelaku—petani, pedagang, pelaku UMKM, dan pemerintah—berdiri dalam satu barisan. Itulah makna kolaborasi yang sesungguhnya,” tutur Bunda Indah dengan penuh semangat.

Kekuatan Lokal Jadi Fondasi Ekonomi Lumajang

Menurut Bunda Indah, Lumajang memiliki kekuatan ekonomi yang tumbuh dari akar masyarakatnya sendiri. Sektor pertanian menjadi tulang punggung, sektor pariwisata menjadi ruang kreatif masyarakat, dan digitalisasi menjadi jembatan menuju masa depan.

Ia menegaskan, daerah yang kaya sumber daya tidak cukup hanya menghasilkan, tetapi juga harus mengolah, menambah nilai, dan memperkuat daya saing. Dengan begitu, ekonomi Lumajang akan tetap tangguh menghadapi gejolak global sekaligus berkembang dari potensi lokalnya sendiri.

“Pembangunan ekonomi kita harus berakar pada potensi lokal. Hanya dengan cara itu, kesejahteraan menjadi milik bersama, bukan milik segelintir,” tegas Bunda Indah.

Apresiasi dari Bank Indonesia

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jember, Gunawan, menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Bunda Indah yang menempatkan kolaborasi sebagai kunci pengendalian inflasi dan percepatan ekonomi daerah.

Ia menilai, pendekatan Lumajang telah mengarah pada pertumbuhan ekonomi berkualitas—pertumbuhan yang tidak hanya mengandalkan angka, tetapi juga menjaga stabilitas dan daya beli masyarakat.

“Kunci pembangunan ekonomi berkelanjutan adalah keseimbangan antara pertumbuhan dan stabilitas. Lumajang sudah memulainya dengan langkah yang tepat,” ujarnya.

Membangun Ekonomi dari Kesadaran Kolektif

Forum HLM TPID dan TP2ED menjadi momentum konsolidasi ekonomi daerah Lumajang. Dalam kesempatan itu, Bunda Indah kembali menegaskan bahwa pembangunan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi gerakan bersama seluruh elemen masyarakat.

Ia menutup arahannya dengan pesan kuat:

“Kami ingin Lumajang tumbuh bukan karena program, tetapi karena kesadaran kolektif untuk menyejahterakan diri sendiri. Itulah makna sejati dari ekonomi yang terkendali, kolaboratif, dan berakar,” pungkas Bunda Indah.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

GP Ansor Tempuh Jalur Hukum, Laporkan Akun TikTok Mulut Netizen

18 Oktober 2025 - 19:26 WIB

Bupati Lumajang Hadiri Temu Lapang Petani Tembakau di Tempeh Tengah

18 Oktober 2025 - 16:13 WIB

Taman Bunga Puspa Adi Warna: Warna Baru dari Lereng Semeru Lumajang

18 Oktober 2025 - 16:10 WIB

Sejak Berganti Nama, Stasiun Lumajang Catat Lonjakan Penumpang 40 Persen

18 Oktober 2025 - 16:06 WIB

Pemkab Lumajang Siapkan Lelang Selokambang, Dorong Investasi dan Pemberdayaan Warga

18 Oktober 2025 - 16:05 WIB

Menguasai AI Tanpa Kehilangan Nilai Dasar Jurnalistik, Kunci Media Berkualitas

18 Oktober 2025 - 16:02 WIB

Trending di Daerah