Harga Beras Premium Terancam Naik Imbas Dinamika Harga Gabah di Lumajang - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
CFD #4 Sukodono Permai: Persatuan Warga Jadi Cermin Nasionalisme Nyata Maulid Nabi di Lumajang: Santunan Anak Yatim dan Doa Bersama Teguhkan Persatuan Umat Wayang Kulit Hidupkan UMKM Lumajang: Dari Panggung Budaya ke Motor Ekonomi Kreatif Gema Wahyu Katentreman: Lumajang Hidupkan Wayang Kulit sebagai Warisan Budaya dan Perekat Bangsa Klub Panahan Dzunnurain Harumkan Lumajang, Raih 20 Medali di Piala Kemenpora 2025

Ekonomi · 16 Jul 2025 15:50 WIB ·

Harga Beras Premium Terancam Naik Imbas Dinamika Harga Gabah di Lumajang


 Harga Beras Premium Terancam Naik Imbas Dinamika Harga Gabah di Lumajang Perbesar

Lumajang, – Harga gabah di Kabupaten Lumajang mengalami fluktuasi yang cukup signifikan. Setelah sempat menyentuh angka Rp 7.300 per kilogram, kini harga gabah turun menjadi Rp 7.100 per kilogram.

Meski masih di atas harga dasar pemerintah, kondisi ini tetap menimbulkan kekhawatiran, terutama karena produktivitas padi yang terus menurun.

Menurut Analis Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang, Ika Wahyuni Hariyanti, penurunan produktivitas dan tingginya permintaan gabah bisa berdampak langsung pada harga beras di pasaran.

Baca juga: NU Lumajang Siap Turun Tangan Atasi Maraknya Begal dan Curanmor

“Dampaknya bisa kepada kenaikan harga beras. Harga gabah naik otomatis beras ikut naik di kisaran harga Rp 12.500 – 14.000 untuk beras premium,” jelasnya, Rabu (16/7/25).

Lumajang dikenal sebagai salah satu sentra penggilingan padi terbesar di wilayah timur Jawa. Tingginya kebutuhan gabah di sektor industri penggilingan membuat pelaku usaha bersaing menaikkan harga beli, meskipun stok di tingkat petani terbatas karena penurunan hasil panen.

Baca juga:Bupati Lumajang Tegaskan Tak Ada PHK Massal Tenaga Honorer R4

Namun, ironisnya, kondisi ini tidak serta-merta menguntungkan petani. Ishak Subagyo, Demisioner HKTI Lumajang, menyatakan bahwa sebagian besar petani hanya mendapatkan balik modal dari hasil tanam padi.

“Hitungannya dari proses gabah ke beras mereka impas. Tapi diuntungkan dari katul dan sekam. Rata-rata kalau katul itu 6 persen sedangkan sekam 8 persen dari gabah yang diolah,” ujarnya.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ketua Kadin Lumajang Imbau Jaga Kondusifitas Jelang Demo 3 September, Stabilitas Kunci Pertumbuhan Ekonomi

28 Agustus 2025 - 20:23 WIB

ketua kadin lumajang

1.000 Ton Gula Petani Lumajang Diserap Pemerintah, Harga Dijamin Stabil

22 Agustus 2025 - 10:11 WIB

FDA Tarik Udang Beku Walmart Yang Dikirim Dari Indonesia

20 Agustus 2025 - 10:15 WIB

udang beku walmart

Viral Radioactive Shrimp Walmart, FDA Tarik Produk Udang Beku Walmart

20 Agustus 2025 - 09:55 WIB

radioactive shrimp walmart

CEO Bintang Indonesia Group Raih Penghargaan Investasi di Puncak HUT ke-80 RI di Lumajang

20 Agustus 2025 - 09:34 WIB

Penilaian Ulang NJOP dan Kenaikan PBB yang Adil, Bertahap dan Pro Rakyat

13 Agustus 2025 - 19:46 WIB

kenaikan pbb
Trending di Daerah