Jember, – Kasus dugaan korupsi dalam pengadaan makan dan minum kegiatan Sosialisasi Rancangan Peraturan Daerah (Sosraperda) tahun anggaran 2023/2024 terus bergulir. Setelah menetapkan dan menahan empat tersangka, Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember kini mulai membidik kemungkinan keterlibatan anggota DPRD Jember lainnya.
Kepala Kejari Jember, Ichwan Efendy, dalam konferensi pers pada Senin (20/10/2025) mengungkapkan bahwa penyidikan belum berhenti. Penyidik tengah mendalami peran pihak-pihak lain, terutama dari unsur legislatif, yang diduga turut menikmati hasil dari proyek fiktif tersebut.
“Tersangka lain yang kemungkinan juga terlibat dalam kasus ini akan terungkap di penyidikan khusus,” tegas Ichwan, Rabu (22/10/2025).
Baca juga:Ditahan Bareng Mantan Istri, Wakil Ketua DPRD Jember Bungkam di Depan Publik
Dari lima tersangka yang sudah ditetapkan, empat di antaranya telah ditahan. Mereka adalah Wakil Ketua DPRD Jember berinisial DDS, mantan istrinya YQ, serta dua staf Sekretariat Dewan berinisial Ans dan Rd.
Sementara satu tersangka lainnya, SR, belum memenuhi panggilan pemeriksaan dan terancam dipanggil paksa jika terus mangkir.
“Tersangka SR yang belum hadir akan kita panggil ulang. Kalau tiga kali tidak hadir, kita akan cari,” tambah Ichwan.
Bac juga: Skema Baru Bantuan Pendidikan Surabaya Dinilai Tak Adil, DPRD Minta Tinjau Ulang
Dugaan keterlibatan anggota DPRD aktif semakin menguat setelah ditemukan bukti adanya pengaturan proyek oleh pihak internal dewan.
Proyek pengadaan konsumsi kegiatan Sosraperda diketahui tidak melalui mekanisme e-katalog sebagaimana diatur dalam sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah. Selain itu, Kejari menemukan adanya rekayasa harga yang menyebabkan anggaran bengkak.
“Harga yang disepakati jauh di bawah standar, namun dalam realisasi, justru melebihi anggaran yang ditetapkan,” ujar Ichwan.
Sejauh ini, Kejari telah menyita sejumlah barang bukti termasuk uang tunai senilai Rp108 juta dan dokumen penting terkait proyek fiktif tersebut.
Ia menegaskan pihaknya berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini tanpa pandang bulu. Penegakan hukum akan dilakukan menyeluruh hingga seluruh pihak yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban.
“Kami tidak akan berhenti sampai di sini. Siapa pun yang terlibat, akan kami proses,” tutup Ichwan.
Tinggalkan Balasan