Surabaya, – Partai Demokrat mengalami penurunan signifikan di Kota Surabaya pada Pemilu Legislatif 2024. Dari sebelumnya meraih 16 kursi pada 2009, Demokrat kini hanya mendapatkan 3 kursi DPRD Kota Surabaya. Tren penurunan ini terus terjadi sejak 2009, dengan perolehan 6 kursi pada 2014 dan 4 kursi pada 2019.
Menanggapi kondisi tersebut, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jawa Timur memberi perhatian khusus untuk membangkitkan kembali semangat kader di Surabaya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar pendidikan politik (dikpol) yang menyasar pengurus dan kader partai.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron, memberikan apresiasi tinggi kepada DPD Demokrat Jawa Timur atas inisiatif dan konsistensi mereka dalam menyelenggarakan pendidikan politik hingga ke tingkat DPC, termasuk di Surabaya.
Baca juga: Capaian Pajak Reklame Jember Tertinggal, DPRD Siapkan Langkah Penertiban dan Revisi Regulasi
“DPP memberikan apresiasi kepada DPD Demokrat Jawa Timur yang terus berinisiatif menyelenggarakan pendidikan politik. Sampai saat ini sudah ada sembilan DPC yang mendapat giliran, dan kegiatan ini akan terus berlanjut,” kata Herman, Sabtu (4/10/2025).
Baca juga:Kasus Santri Minum HCL Dibahas Kemenag dan DPRD Lumajang
Herman menegaskan bahwa pendidikan politik penting untuk memperkuat langkah para kader dalam menjalankan kerja politik dengan nilai utama partai, bersih, cerdas, dan santun. Selain itu, pendidikan ini juga bertujuan agar masyarakat memahami arti politik yang sesungguhnya, yaitu kehadiran yang peka dan mampu berbuat baik bagi rakyat.
Dalam kegiatan tersebut, Demokrat Jatim juga menyerahkan santunan kepada anak yatim sebagai bentuk nyata kepedulian sosial partai terhadap masyarakat sekitar.
Bendahara DPD Demokrat Jatim, Agung Mulyono, mengaku bangga dengan kehadiran Sekjen DPP di tengah kader Jawa Timur, khususnya Surabaya. “Perhatian dari pusat menjadi energi baru yang menguatkan soliditas dan semangat seluruh kader,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt Sekretaris DPD Demokrat Jatim, Mugianto, menyatakan pendidikan politik akan dilanjutkan ke daerah lain di Jawa Timur seperti Trenggalek, Tulungagung, dan Blitar. “Fokus utama adalah wilayah dengan perolehan kursi yang masih minim, dengan target meningkatkan perolehan suara pada Pemilu 2029,” katanya.
Tinggalkan Balasan