Surabaya, – Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPD PDI Perjuangan Jawa Timur menggelar pelatihan simulasi mitigasi bencana kebakaran di Surabaya, Minggu (7/9/25).
Dalam kegiatan ini, Baguna Jatim melibatkan seluruh unsur internal partai, mulai dari badan, sayap partai, hingga satuan tugas (satgas) untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana, khususnya di kawasan padat penduduk.
Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Bencana DPD PDI Perjuangan Jatim, Eddy Tarmidi Widjaja, menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin yang terus dikembangkan untuk membentuk kader yang tanggap dan siap dalam menghadapi situasi darurat.
“Kita libatkan seluruh kader kita dari badan, sayap, kesekretariatan, pun satgas turut serta dalam upaya pelatihan mitigasi penanggulangan bencana kebakaran objek vital ini. Sehingga dapat meminimalisir adanya korban jiwa ataupun harta benda,” ujar Eddy dalam sesi sambutan.
Baca juga: Polrestabes Surabaya Tetapkan 33 Tersangka Ricuh Demo, 9 Ditetapkan oleh Polda
Menurutnya, sasaran pelatihan kali ini adalah objek vital yang dinilai memiliki dampak luas jika terjadi kebakaran. Selain potensi korban jiwa, kerusakan pada objek vital juga bisa mengganggu fungsi pelayanan publik dan pemerintahan.
Kegiatan ini turut diapresiasi oleh Ketua Bidang Penanggulangan Bencana DPP PDI Perjuangan, Tri Rismaharini, yang hadir memberikan sambutan. Ia menyebut bahwa pelatihan semacam ini sangat relevan bagi wilayah urban seperti Jawa Timur, yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tinggi.
Baca juga: PKL Tetap Bisa Berjualan Selama Rehabilitasi Alun-Alun Lumajang
“Saya mengapresiasi langkah cepat tanggap Baguna Jatim. Pelatihan ini sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dan menjaga aset masyarakat. Kemampuan dasar yang diperoleh peserta bisa diterapkan di tempat lain, dan itu sangat bermanfaat,” kata Risma.
Ia menambahkan mitigasi bencana bukan hanya tugas pemerintah, tapi harus menjadi kesadaran kolektif masyarakat.
“Langkah preventif seperti pelatihan ini diyakini akan memberikan efek jangka panjang dalam menciptakan lingkungan yang lebih tangguh terhadap risiko bencana,” jelasnya.
Tinggalkan Balasan