Bermodal kesadaran dan kreativitas, Pemuda Lumajang temukan nilai ekonomi dari limbah MBG - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Dorong Gerakan Sosial Bersama untuk Tangani Rumah Tidak Layak Huni Langkah Cepat Pemkab Lumajang Redakan Kepanikan Warga Terdampak Puting Beliung di Kalipenggung Bunda Indah Tekankan Pariwisata Berkelanjutan saat Resmikan Wisata Kopi Jatian Kenongo Wabup Lumajang: Kemajuan Daerah Tumbuh dari Rasa Aman dan Kedekatan TNI dengan Rakyat Sinergi TNI dan Pemkab Lumajang: Rumah Mbok Imuk Jadi Cermin Cinta, Kepedulian, dan Ketahanan Sosial Bangsa

Bisnis · 5 Okt 2025 13:49 WIB ·

Bermodal kesadaran dan kreativitas, Pemuda Lumajang temukan nilai ekonomi dari limbah MBG


 Bermodal kesadaran dan kreativitas, Pemuda Lumajang temukan nilai ekonomi dari limbah MBG Perbesar

Lumajang, – Apa yang bagi sebagian orang dianggap sebagai sampah, justru dijadikan peluang usaha oleh pemuda-pemuda kreatif di Lumajang. Limbah makanan dari Program Makan Bergizi (MBG) kini tak lagi sekadar sisa dapur, tapi diolah menjadi produk bernilai tinggi seperti eco enzyme, pupuk cair, hingga pakan magot.

Gerakan ini digagas oleh komunitas Rumah Muda Berdaya, yang dipimpin oleh Asriafi Ath Thaariq. Ia melihat celah besar dalam pengelolaan limbah makanan yang belum optimal, terutama dari dapur-dapur umum MBG.

“Banyak yang belum sadar bahwa limbah makanan itu bisa diubah jadi produk ramah lingkungan yang laku dijual,” ujarnya, Minggu (5/10/2025).

Baca juga: Kasus Santri Minum HCL Dibahas Kemenag dan DPRD Lumajang

Menurut Asriafi, eco enzyme bukan hanya cairan pembersih. Ia juga bisa dimanfaatkan sebagai disinfektan alami, sabun organik, pupuk, bahkan pakan magot untuk keperluan pertanian. Nilai ekonominya cukup menjanjikan, dan yang lebih penting, mudah dibuat dan ramah lingkungan.

“Modalnya cuma sisa makanan, gula merah, dan air. Tapi kalau dikelola dengan serius, hasilnya bisa jadi sumber pendapatan,” jelasnya.

Salah satu contoh datang dari Dzaki Fahruddin, seorang petani muda dari Yosowilangun. Ia memanfaatkan limbah dapur MBG di SPPG untuk diolah menjadi eco enzyme dan pupuk cair.

Baca juga: Capaian Pajak Reklame Jember Tertinggal, DPRD Siapkan Langkah Penertiban dan Revisi Regulasi

“Awalnya iseng, tapi ternyata hasilnya bagus dan berguna di kebun. Sekarang mulai coba kemas dan pasarkan,” kata Dzaki.

Proses pembuatannya sederhana: sisa makanan dicacah, lalu difermentasi bersama gula merah dan air selama kurang lebih tiga bulan. “Hasilnya adalah cairan multiguna yang bisa dijual, digunakan sendiri, atau dibagikan ke petani lain,” ungkapnya.

Bukan hanya Dzaki, pemuda lain seperti Siti Aisyah juga mulai tertarik. Ia mengolah limbah MBG menjadi pupuk cair organik untuk pertanian kecilnya. Rifqi Hidayat, pemuda lainnya, menuturkan bahwa proses ini mengajarkannya disiplin dan tanggung jawab lingkungan.

“Ini bukan cuma bisnis. Kita belajar sabar, konsisten, dan peduli. Karena apa yang kita buat berdampak langsung ke lingkungan sekitar,” tutur Rifqi.

Kini, inisiatif pengolahan limbah MBG tidak hanya menghasilkan produk siap jual, tetapi juga membentuk komunitas pemuda peduli lingkungan. Mereka rutin berdiskusi, berbagi pengalaman, dan menyusun strategi pemasaran bersama.

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tembakau Kasturi dan White Burley Lumajang Tembus Harga Rp 60 Ribu per Kg

7 Oktober 2025 - 09:12 WIB

Rp891 Juta DBHCHT Digelontorkan, Pemkab Lumajang Bangun Puluhan Gudang Pengering Tembakau

7 Oktober 2025 - 09:01 WIB

Bukan Semangka Biasa! Inilah Semangka Inul dari Lumajang, Kuning, Manis, dan Lonjong

7 Oktober 2025 - 08:52 WIB

Zona Merah Bikin Sepi Orderan, Ojol Lumajang Minta Perlindungan dan Kepastian

26 September 2025 - 13:35 WIB

Pemkot Surabaya Siapkan Sanksi Tegas untuk Kos-Kosan Nakal, Mulai Teguran hingga Pencabutan Izin

24 September 2025 - 15:17 WIB

Harga Cabai di Surabaya Naik, Pemkot Sigap Jaga Kestabilan Harga Lewat Pengawasan dan Pasar Murah

21 September 2025 - 16:22 WIB

Trending di Bisnis