Tiada Luka Abadi
Karya : Rayyan Aulia R
Bukannya tak tenang
Namun dunia belum senang
Bagaimana bisa aku diam
Sementara adil kau bungkam
Gunung Semeru Erupsi Lagi, Luncurkan Abu Setinggi 2.000 Meter
Ini bukan tentang siapa
Bukan juga tentang mengapa
Ini tentang kita semua
Luka lama dendam nyata

Ilustrasi Photo AI Tim Lensa Warta
Berpikirkah kau?
Kita sekarang merugi
Karena ego seorang
Nafsu liar itu buta
Didalamnya kau bertahta
Pj. Bupati Lumajang Mendorong Perencanaan Program Pasca Anggaran 2024 Selesai
Kami meringis ngeri
Dan kau kian menjadi
Luka akan menganga selamanya
Dalam dunia tak ada ujungnya
Luka ini abadi
sampai kau yang mengakhiri.
Senduro, 7 Januari 2024.
Prakiraan Cuaca Hari Ini, Wilayah Lumajang Kota
Puisi Tiada Luka Abadi karya Rayyan Aulia R menggambarkan perasaan penulis yang tidak puas dengan keadaan dunia yang penuh ketidakadilan dan keserakahan. Penulis merasa tidak bisa diam dan menuntut keadilan yang telah dibungkam oleh pihak yang berkuasa.
Penulis juga menyatakan bahwa ini bukan masalah pribadi, melainkan masalah bersama yang melibatkan banyak orang yang terluka dan dendam. Penulis mengecam ego dan nafsu liar dari orang yang berkuasa, yang membuat mereka buta dan sombong.
Presiden Joko Widodo Resmikan Jalan Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor, Investasi Rp 4 Triliun
Penulis merasakan penderitaan yang mendalam dan menyayangkan kerugian yang dialami oleh banyak orang. Penulis menganggap luka yang ditimbulkan oleh ketidakadilan dan keserakahan itu tidak akan pernah sembuh, kecuali orang yang berkuasa mengakhiri tindakannya.

Ilustrasi Photo AI Tim Lensa Warta
Berikut adalah arti dari bait perbait dari puisi tersebut:
Tinggalkan Balasan