Puisi “Tiada Luka Abadi” Karya Rayyan Aulia R: Sebuah Karya Sastra yang Menggugat Ketidakadilan dan Keserakahan - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang: Keamanan dan Karakter Bangsa Dibangun Bersama, Dimulai dari Akar Pariwisata Ramah Lingkungan dan Perlindungan Lahan Jadi Fokus Legislasi Baru Lumajang Tari Topeng Kaliwungu Tampil Kolosal, 500 Pelajar Lumajang Guncang Panggung Budaya Nusantara Tumpak Sewu Disiapkan Jadi Destinasi Global, SDM Lokal Jadi Pilar Utama Wamen Ni Luh Puspa: Tumpak Sewu Tak Hanya Indah, Tapi Menghidupi Masyarakat

Pendidikan · 9 Jan 2024 18:17 WIB ·

Puisi “Tiada Luka Abadi” Karya Rayyan Aulia R: Sebuah Karya Sastra yang Menggugat Ketidakadilan dan Keserakahan


 Ilustrasi Photo AI Tim Lensa Warta Perbesar

Ilustrasi Photo AI Tim Lensa Warta

Tiada Luka Abadi
Karya : Rayyan Aulia R

Bukannya tak tenang
Namun dunia belum senang
Bagaimana bisa aku diam
Sementara adil kau bungkam

Gunung Semeru Erupsi Lagi, Luncurkan Abu Setinggi 2.000 Meter

Ini bukan tentang siapa
Bukan juga tentang mengapa
Ini tentang kita semua
Luka lama dendam nyata

Ilustrasi Photo AI Tim Lensa Warta

Ilustrasi Photo AI Tim Lensa Warta

Berpikirkah kau?
Kita sekarang merugi
Karena ego seorang
Nafsu liar itu buta
Didalamnya kau bertahta

Pj. Bupati Lumajang Mendorong Perencanaan Program Pasca Anggaran 2024 Selesai

Kami meringis ngeri
Dan kau kian menjadi
Luka akan menganga selamanya
Dalam dunia tak ada ujungnya
Luka ini abadi
sampai kau yang mengakhiri.

Senduro, 7 Januari 2024.

Prakiraan Cuaca Hari Ini, Wilayah Lumajang Kota

Puisi Tiada Luka Abadi karya Rayyan Aulia R menggambarkan perasaan penulis yang tidak puas dengan keadaan dunia yang penuh ketidakadilan dan keserakahan. Penulis merasa tidak bisa diam dan menuntut keadilan yang telah dibungkam oleh pihak yang berkuasa.

Penulis juga menyatakan bahwa ini bukan masalah pribadi, melainkan masalah bersama yang melibatkan banyak orang yang terluka dan dendam. Penulis mengecam ego dan nafsu liar dari orang yang berkuasa, yang membuat mereka buta dan sombong.

Presiden Joko Widodo Resmikan Jalan Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor, Investasi Rp 4 Triliun

Penulis merasakan penderitaan yang mendalam dan menyayangkan kerugian yang dialami oleh banyak orang. Penulis menganggap luka yang ditimbulkan oleh ketidakadilan dan keserakahan itu tidak akan pernah sembuh, kecuali orang yang berkuasa mengakhiri tindakannya.

Ilustrasi Photo AI Tim Lensa Warta

Ilustrasi Photo AI Tim Lensa Warta

Berikut adalah arti dari bait perbait dari puisi tersebut:

Artikel ini telah dibaca 170 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Santri di Lumajang Jadi Pelopor Gerakan Lingkungan Melalui Program Eco Pesantren

1 Juli 2025 - 16:04 WIB

Pendaftaran Jalur Prestasi SPMB SMP Surabaya 2025: Orang Tua Diminta Tenang, Masih Ada Jalur Lain

30 Juni 2025 - 16:20 WIB

Kampus UNEJ Hadir di Lumajang, Buka Akses Pendidikan Tinggi Kawasan Tapal Kuda

21 Juni 2025 - 13:48 WIB

Audensi Kadin dan Bupati Lumajang: Jembatan Baru Antara Pendidikan Vokasi dan Dunia Industri

17 Juni 2025 - 17:53 WIB

Investasi Masa Depan Pesantren: Kolaborasi STAIBU dan LPPD Jatim Perkuat Pendidikan Tinggi

14 Juni 2025 - 11:44 WIB

Sekolah Gratis untuk Semua Anak Lumajang: Harapan Besar di Tengah Penantian Juknis

14 Juni 2025 - 09:36 WIB

Trending di Pendidikan