Bait keempat: Penulis menyatakan bahwa kami meringis ngeri, yang berarti penulis mengekspresikan perasaan takut dan kesakitan yang dialami oleh banyak orang yang menjadi korban atau saksi dari ketidakadilan dan keserakahan.
Penulis juga menyatakan bahwa kau kian menjadi, yang berarti penulis menunjukkan bahwa orang yang berkuasa semakin menjadi-jadi atau semakin tidak terkendali dalam melakukan tindakan yang merugikan orang lain.
Penulis juga menyebutkan luka akan menganga selamanya, yang berarti penulis menegaskan bahwa luka yang ditimbulkan oleh ketidakadilan dan keserakahan itu tidak akan pernah sembuh atau hilang, melainkan akan terus membekas dan menyiksa. Penulis juga menyebutkan dalam dunia tak ada ujungnya, yang berarti penulis menyadari bahwa dunia ini tidak memiliki batas atau akhir, dan bahwa ketidakadilan dan keserakahan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, tanpa henti atau jeda.
Penulis juga menyatakan luka ini abadi, yang berarti penulis mengulangi bahwa luka yang ditimbulkan oleh ketidakadilan dan keserakahan itu tidak akan pernah berakhir atau lenyap, melainkan akan terus ada dan menghantui.
Penulis juga menyatakan sampai kau yang mengakhiri, yang berarti penulis memberikan harapan atau tantangan kepada orang yang berkuasa, agar mereka mengakhiri tindakan mereka yang merugikan orang lain, dan mungkin juga meminta maaf atau bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Tinggalkan Balasan